20 Desember 2009

Makkah Sebagai Kiblat Waktu

Pada hari sabtu tepatnya di Doha, Qatar, berlangsung hajatan ilmiah bagi dunia Islam. Sejumlah ilmuan & para ulama islam berkumpul, mendiskusikan kemungkinan mengalihkan perhitungan waktu yang sudah baku selama ini, dari mengacu pada Greenwich Mine Time (GMT) sebagai meridian nol berganti menjadi Makkah sebagai awal mula perhitungan waktu.
Konferensi ilmiah yang di buka oleh Dr. Yusuf Qaradhawi itu bertajuk : “Makkah Sebagai Pusat Bumi, antara Praktik & Teori”. Selain Dr. Yusuf Qaradhawi hadir pula sebagai pembahas geolog Mesir, Dr. Zaglur Najjar yang juga dosen ilmu bumi di Wales University, Inggris & saintis yang mempelopori jam Makkah, Ir. Yaseen Shaok.
Hasil Konferensi itu menghimbauumat islam sedunia menjadikan Makkah – Ka’bah berada di 21 derajat 25 menit lintang utara & 39 derajat 50 menit bujur timur, sebagai titik awal perhitungan waktu. Alesannya si sederhana : Makkah menurut kajian ilmiah adalah ‘Pusat Bumi’ . Kajian itu dilakukan Prof. Dr. Hosein Kamal El Din Ibrahim, ilmuan asal Mesir yang di publikasikan di The Egyptian Scholars of The Sun and Space Research Center di Kairo, Mesir. Prof. Dr. Hosein Kamal El Din Ibrahim membuat peta baru dunia. Di dalam peta dunia tersebut terlukis garisyang di tarik dari kota – kota si penjuru dunia kea rah Makkah. Dengan menggunakan perkiraan matematika & kaidah spherical triangle (segitiga bola), Prof. Dr. Hosein Kamal El Din Ibrahim menyimpulkan kedudukan Makkah berada di tengah – tengah daratan bumi.

Doc.nya kawan : Download

Subscribe to Boegel Blog by Email



3 komentar:

  1. saya setuju sekali jika Mekkah dijadikan awal mula perhitungan waktu

    BalasHapus
  2. saya setuju .... ini menarikkk sekali......

    BalasHapus